Saturday, December 2, 2006

Banyak orang bermimpi. Berangan-angan. Menghayal.
Berharap yang kelihatannya mustahil pada saat itu menjadi sebuah kenyataan.
Bentuknya beragam. Apa saja..
Kriterianya bebas dan tanpa batas.
Setiap orang berhak atas mimpinya masing-masing.
Tidak ada yang berhak melarang. Menghujat. Mencela.
Waktunya pun bisa kapan saja.
Di tidur mereka. Di belakang meja kantor. Di ruang bermain. Bahkan di kloset.

Banyak orang sudah membiasakan bermimpi.
"Gantungkan setinggi langit..", kata ibu Guru.
Alhasil, dari kecil kita mulai bermimpi mempunyai satu set permainan terbaru seperti temannya. Lalu bermimpi menjadi dokter. Jenderal. Masinis. Insinyur.
Setelah remaja berangan memiliki motor sport yang dilihat di iklan teve.
Lalu bermimpi memiliki pacar seorang gadis yang paling populer di sekolah.
Akhirnya mimpi lain menyusul. Punya pekerjaan. Promosi jabatan. Naik gaji.
Menikah. Membangun rumah. Punya anak. Naik haji. Masuk surga..

Kelemahan dari mimpi adalah:
1. Sebuah fakta bahwa semua yang tercantum dalam daftar mimpi itu belum
tentu dapat terwujud.
2. Ada korelasi positif antara variabel mimpi dengan variabel uang, usaha keras,
kesempatan dan keberuntungan.
3. Tidak semua orang bisa menerima kenyataan bahwa mimpi adalah sebuah mimpi.
4. Ada kemungkinan bahwa mimpi itu tidak sesuai dengan jalan hidup yang dipilihkan
Allah kepada kita.

Akhirnya, tidak semua manisnya mimpi bisa dinikmati setiap orang.
Sebagian berakhir dalam jeruji besi tahanan, kepasrahan hidup, nelangsa, gigit jari dan merenungi nasib sembari berliur melihat keberhasilan orang lain.
Sebagian lagi memendamnya di lubuk hati terdalam sambil menjalani hidupnya. Datar.
Tanpa tantangan untuk naik ke tingkat kebahagiaan berikutnya.
Sebagian terakhir tersenyum bahagia. Usaha kerasnya selama ini berhasil membuat
mimpinya menjadi kenyataan. Mereka pun naik ke tingkat keberhasilan berikutnya. Terpuaskanlah jasmani dan rohaninya.

Di balik itu, apapun rupa mimpi seseorang. Apapun angan yang ingin dicapai.
Proses pencapaiannya lah yang menjadi sebuah tolok ukur keberhasilan insan.
Tidak perlu dipikirkan apapun hasil usahanya nanti.
Mimpi tidak tercapai, itu bukanlah sebuah kegagalan.
Mimpi adalah sebuah motivasi yang menjadi alat pemacu seseorang untuk berusaha
sekeras mungkin untuk membuatnya menjadi nyata.
Di dalam proses itulah, kita belajar banyak hal yang membuat diri kita jauh lebih baik.
Kemandirian, inisiatif, kreatifitas, ketabahan, kemampuan untuk menerima dan tawakal,
proses pengenalan diri, ketekunan, berserah diri kepada Ilahi dan sebagainya..

Mimpi adalah sebuah abstrak keberhasilan insan.
Awal dari sebuah perjalanan hidup yang penuh rintangan dan cobaan.
Mimpi adalah sebuah motivasi pembakar kekuatan diri.

Jadi, jangan pernah berhenti bermimpi..
dan belajarlah mencapai mimpi itu.
Ketika sebuah mimpi tercapai,
itu bukanlah akhir segalanya tapi sebuah awal untuk mimpi yang baru.
Hidup terasa lebih hidup dan bermakna dengan mimpi..

Berhenti untuk menilai keberhasilan seseorang,
belajarlah dari pengalamannya mencapai hasil tersebut..

Keep on dreaming, guys..

Kolaka, 3 Des 2006
14.55 wita

(dipersembahkan untuk mimpi sekolah gratis ;) )